MEDIALOKAL.CO - Selvi, 35, sudah menikah selama 8 tahun. Selama ini kehidupan pernikahannya baik–baik saja. Walaupun dalam 3 bulan belakangan ia dan suami sudah jarang melakukan hubungan seks karena kesibukan masing - masing.

Baru–baru ini ketika akan berhubungan seks lagi, ia merasakan vagina nya menegang dan nyeri saat berhubungan seksual. Apakah Anda pernah mengalami kondisi serupa? Jika ya, Hati-hati! Bisa jadi Anda terkena vaginismus.

Vaginismus adalah suatu kondisi di mana otot–otot dinding vagina mengalami spasme atau menegang saat penetrasi penis, memasukkan tampon atau saat pemeriksaan ginekologi. Hal ini bisa menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman.

Gejala awal yang paling mudah dikenali penderitanya adalah nyeri saat berhubungan seksual. Nyeri tersebut biasanya hilang setelah selesai berhubungan seksual.

Gejala nyeri tersebut seringkali digambarkan seperti dinding vagina terasa (seperti) robek. Sedangkan pria biasanya merasa penis seolah ‘menabrak dinding’. 

 

Vagina Sempit, Apa Artinya?

Penyebab vaginismus seringkali dikaitkan dengan masalah kecemasan atau ketakutan untuk berhubungan seksual. Kondisi ini bisa didasari oleh pengalaman seksual sebelumnya atau isu seks lainnya.

Ada banyak isu seks yang bisa mendasarinya.  Seperti pelecehan seksual yang pernah dialami, perasaan malu atau bersalah tentang hubungan seks, pemerkosaan, kekerasan, fisik atau hubungan interpersonal yang kurang baik dengan pasangan.

Bagi wanita yang menderita vaginismus, melakukan latihan untuk mengontrol dan melemaskan otot–otot vagina juga bisa dilakukan. Caranya adalah melakukan senam kegel.

Senam kegel berfungsi untuk menguatkan otot panggung. Otot ini sendiri bertugas untuk mendukung rahim, kandung kemih, usus halus, dan rektum.

Saat melakukan senam kegel, kontraksikan otot yang Anda gunakan untuk menghentikan urine. Tahan selama 10 detik dan lakukan setidaknya 3 set dengan 20 repetisi per hari.

Perhatikan juga apa yang menjadi penyebab vaginismus yang Anda alami. Jiak penyebabnya adalah masalah ketakutan, kecemasan atau psikis; segera berkonsultasi lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater.(*)

 

 

 

Sumber : Klikdokter.com